Kota Bontang
Lambang Kota Bontang Motto: Bessai Berinta (bahasa setempat): "Mendayung Bersama" Semboyan: Kota "Taman" (Tertib, Agamais, Mandiri, Aman dan Nyaman) | |
Peta lokasi Kota Bontang Koordinat: 117°21'-117°29' BT 0°01'-0°11' LU | |
Provinsi | Kalimantan Timur |
Dasar hukum | UU No. 47 Tahun 1999 |
Tanggal | 12 Oktober 1999 |
Pemerintahan | |
- Walikota | Ir. H. Adi Darma, M.Si |
- DAU | Rp. 93.934.545.000,-(2011)[1] |
Luas | 497,57 km² |
Populasi | |
- Total | 140.787 (2010) |
- Kepadatan | 282 |
Demografi | |
- Kode area telepon | 0548 |
Pembagian administratif | |
- Kecamatan | 3 |
- Kelurahan | 15 |
- Situs web | http://www.bontangkota.go.id |
Kota Bontang adalah sebuah kota diprovinsi Kalimantan Timur, Indonesia. Kota ini terletak sekitar 120 kilometerdari Kota Samarinda, berbatasan langsung dengan Kabupaten Kutai Timur di utara dan barat, Kabupaten Kutai Kartanegara di selatan dan Selat Makassar di timur. Letak geografisnya 0.137° LU dan 117.5° BT.
Di kota ini berdiri tiga perusahaan besar di bidang yang berbeda-beda, Badak NGL (gas alam), Pupuk Kalimantan Timur (pupuk dan amoniak) dan Indominco Mandiri (batubara) serta memiliki kawasan industri petrokimia yang bernamaKaltim Industrial Estate. Kota Bontang sendiri merupakan kota yang berorientasikan di bidang industri, jasa serta perdagangan.
Kota Bontang selain terkenal karena ada tiga perusahaan itu, juga karena adanya keberadaan tim sepak bola, Bontang FC (dulu Bontang PKT) yang bermain di Superliga, Marching Band Bontang PKT binaan Pupuk Kalimantan Timur dan Marching Band Eroh Dahana Patra binaan Badak NGL. Sementara itu, studio siaran televisi lokal, LNGTV dan PKTV juga terletak di Kota Bontang.
Kota Bontang memiliki sekolah besar dan ternama, yaitu SMPN 1 Bontang yang dibina oleh Pemerintanh Kota Bontang dan VIDATRA binaan LNG Badak dan YPK binaan Pupuk Kaltim. Kantor pengurus Taman Nasional Kutai yang berada di utara Kota Bontang, juga berada di kawasan ini.
Kota Bontang memiliki bandara yang dinamakan Bandar Udara Bontang.
Semboyan Kota Bontang adalah "Kota TAMAN": "Tertib, Agamais, Mandiri, Aman dan Nyaman".
[sunting]Dalam perjalanan sejarah, Bontang yang sebelumnya hanya merupakan perkampungan yang terletak di daerah aliran sungai, kemudian mengalami perubahan status, sehingga menjadi sebuah kota. Ini merupakan tuntutan dari wilayah yang majemuk dan terus berkembang.
Sejarah
Pada awalnya, sebagai kawasan permukiman, Bontang memiliki tata pemerintahan yang sangat sederhana. Semula hanya dipimpin oleh seorang yang dituakan, bergelar Petinggi di bawah naungan kekuasaan Sultan Kutai di Tenggarong. Nama-nama Petinggi Bontang tersebut adalah: Nenek H. Tondeng, Muhammad Arsyad yang kemudian diberi gelar oleh Sultan Kutai sebagai Kapitan, Kideng dan Haji Amir Baida alias Bedang.
Bontang terus berkembang sehingga pada 1952 ditetapkan menjadi sebuah kampong yang dipimpin Tetua Adat. Saat itu kepemimpinan terbagi dua: hal yang menyangkut pemerintahan ditangani oleh Kepala Kampung, sedangkan yang menyangkut adat-istiadat diatur oleh Tetua Adat. Jauh sebelum menjadi wilayah Kota Administratif, sejak 1920 Desa Bontang ditetapkan menjadi ibu kota kecamatan yang kala itu disebut Onder Distrik van Bontang yang diperintah oleh seorang asisten wedana yang bergelar Kiyai. Adapun Kyai yang pernah memerintah di Bontang dan masih lekat dalam ingatan sebagian penduduk adalah: Kiai Anang Kempeng, Kiai Hasan, Kiai Aji Raden, Kiai Anang Acil, Kiai Menong, Kiai Yaman dan Kiai Saleh.
Sebelum menjadi sebuah kota, status Bontang meningkat menjadi kecamatan dibawah pimpinan seorang asisten wedana dalam Pemerintahan Sultan Aji Muhammad Parikesit, Sultan Kutai Kartanegara XIX (1921-1960), setelah ditetapkan Undang-undang No. 27 Tahun 1959 tentang pembentukan Daerah Tingkat II di Kalimantan Timur dengan menghapus status Pemerintahan Swapraja.
[sunting]Asal-usul nama Bontang
Dalam perbendaharaan asli Kalimantan, tidak dikenal kata "bontang". Menurut cerita turun-temurun, "bontang" merupakan akronimBahasa Belanda “bond” yang berarti kumpulan atau Bahasa Inggris yang artinya ikatan persaudaraan serta “tang” dari kata pendatang. Sebutan ini diberikan karena cikal bakal kampung Bontang tidak lepas dari peran pendatang.
Asal Muasal nama Bontang, berdasarkan kitab saway yang ada di Kesultanan Kutai Kartanegara bahwa yang memberi nama Bontang Adalah Adji Batara Agung Dewa Sakti (1300-1325)